Fitur-fitur Utama Diapers Anannda
- mencegah bahaya pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh konsumsi disposable diapers oleh rumah tangga-rumah tangga perkotaan; Dampak Pencemaran Lingkungan Diapers (bag. 1)Pengantar
Oleh Adrienne Kinzel
(terjemahan dari www.sfu.ca/dialog/undergrad/pdfs/0602-Kinzel_Adrienne.pdf)Sungguh ironi bahwasanya praktek membesarkan anak dalam kebudayaan kita telah membahayakan lingkungan tempat kita hidup. Perhatian utama terhadap lingkungan berkaitan dengan fungsi-fungsi parenting, berhubungan dengan makanan, pilihan transprotasi dan konsumsi banyak jenis barang yang dibutuhkan untuk membesarkan anak. Artikel ini hendak mengeksplorasi perihal diapers yang telah menjadi “ikon masalah lingkungan” dalam kaitannya dengan pemeliharaan anak. Sebagai seorang wanita hamil yang peduli dengan masalah lingkungan, maka saya hendak mengulas tentang teknik penggunaan popok bayi dan mencari solusi yang beresiko paling kecil terhadap lingkungan. Meskipun sebagian besar keluarga menunjukkan komitmennya yang kuat untuk hidup dengan perilaku ramah lingkungan, tetapi kenyataan bahwa kita kini hidup dalam kebudayaan diapers plastik sekali pakai merupakan penghalang utama untuk mewujudkan hal itu. Tidaklah mudah menjadi seorang ibu, dan memilih alternatif ramah lingkungan seperti diapers celana daripada diapers plastik sekali pakai, karena itu berarti mengadakan pekerjaan tambahan yang biasa dihindari manusia modern.Dampak Pencemaran Lingkungan Diapers (bag. 2)Debat tentang Diapers
Oleh Adrienne Kinzel
(terjemahan dari www.sfu.ca/dialog/undergrad/pdfs/0602-Kinzel_Adrienne.pdf)Di Amerika Utara, 90% bayi menggunakan diapers sekali pakai dan hal ini menimbulkan konsekuensi lingkungan yang sangat besar. Proses pembuatan diapers sekali pakai memanfaatkan sumber daya dalam jumlah besar. Di Amerika Utara, setiap tahunnya 1 milyar pohon ditebang untuk dijadikan bahan diapers sekali pakai. Di Kanada sendiri, produksi diapers mengkonsumsi kira-kira 65.000 ton pulp, 8.800 ton plastik dan 9.800 ton material kemasan. Meski demikian, masalah terbesarnya justru datang dari sampah yang dihasilkan. Selama 2 atau 3 tahun pertama kehidupanya, seorang bayi kira-kira menggunakan 6.000 diapers, yang menciptakan sampah setara dengan 2,5 ton. Di Kanada kita telah membuang 1,7 milyar diapers sekali pakai setiap tahunnya. Sampah ini setara dengan 2,5% dari seluruh sampah rumah tangga yang pergi ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).Sesampainya diapers kotor itu di TPA, ia akan menjadi sangat beracun. Dengan campuran plastik, kertas dan kotoran manusia, diapers berubah menjadi wahana perkembangbiakan penyakit. Sampah diapers itu menyerap sangat banyak air (karena memang dirancang untuk itu), dan materialnya tetap bertahan di tanah selama bertahun-tahun. Di TPA dimana kondisi pengomposan kurang ideal, sampah diapers sekali pakai dapat bertahan hingga 500 tahun sebelum akhirnya dapat terurai!Diapers celana membutuhkan bahan baku untuk pembuatannya jauh lebih sedikit dan sampahnya hampir tidak menimbulkan masalah lingkungan karena selalu dipakai ulang berkali-kali sampai akhirnya penggunaannya berakhir sebagai rags. Di TPA, diapers celana terurai dalam waktu hanya 6 bulan saja. Masalah lingkungan utama yang ditimbulkan dari diapers kain adalah energi dan air yang dibutuhkan untuk mencucinya. Total jumlah air yang dibutuhkan untuk mencuci diapers kain setara dengan jumlah air dari 5 kali pembilasan toilet dalam sehari. Anak yang mengenakan diapers kain cenderung untuk belajar pipis di kamar mandi lebih cepat, karena kemampuan kain untuk menyimpan air terbatas yang menyebabkan anak merasakan basah dan tidak nyaman. Karena kemampuan diapers sekali pakai untuk menghilangkan basah pada permukaan, anak-anak tidak akan menyadari kalau mereka sudah pipis, dan hal ini menunda latihan mereka untuk pipis di kamar mandi sampai enam bulan.Perbandingan biaya antara diapers celana dan diapers plastik sekali pakai mencerminkan dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Diapers celana memerlukan biaya awal antara 50–100 dollar untuk pemakaian selama 2,5 tahun, dan ditambah biaya laundry 100–200 dollar per tahun, dengan nilai total mencapai $250 hingga $500. Sedangkan biaya diapers plastik sekali pakai mencapai $2500 selama 2,5 tahun pemakaiannya.Bila sudah jelas nilai ekonomis dan nilai lingkungannya, mengapa diapers plastik sekali pakai menjadi standar masyarakat? Mengapa tidak lebih banyak orang menggunakan diapers kain? Saya berbicara dengan sejumlah orang tua tentang usaha mereka untuk menggunakan diapers kain yang ramah lingkungan sebagai pilihan, dan hambatan yang mereka hadapi untuk melakukan hal ini. Diapers kain menghadapi masalah yang mirip dengan produk daur ulang lainnya dimana tanggung jawab itu tertumpu pada ibu rumah tangga. Diapers celana membutuhkan usaha ekstra untuk mencucinya sementara persepsi orang tua tentang diapers adalah benda yang selesai dipakai langsung dibuang.Dampak Pencemaran Lingkungan Diapers (bag. 3)
Oleh Adrienne Kinzel
(terjemahan dari www.sfu.ca/dialog/undergrad/pdfs/0602-Kinzel_Adrienne.pdf)Meski demikian, sejumlah orang tua pengguna diapers celana justru menekankan bahwa hal itu tidak menambah kerja karena dengan anak yang masih kecil, mereka selalu mempunyai banyak pakaian kotor yang harus dicuci. Mereka juga mengklaim bahwa kebiasaan berbelanja terus menerus untuk diapers sekali pakai dan mengangkut tumpukan sampah setiap akhir minggu juga pekerjaan tersendiri yang tak kalah beratnya.Penghalang lainnya untuk menggunakan diapers kain adalah tingkat pendapatan. Keluarga miskin seringkali tidak mampu menginvestasikan uang untuk pembelian diapers kain yang cukup mahal pada awalnya sehingga mereka terpaksa membeli diapers plastik sekali pakai dari minggu ke minggu, yang memakan biaya jauh lebih mahal pada akhirnya. Kenyataan yang lain mesti dihadapi oleh keluarga-keluarga miskin, seperti kurangnya akses fasilitas laundry dan seorang ibu yang juga bertugas mencari nafkah hanya mempunyai sedikit waktu untuk rumah tangganya, cenderung menghindari penggunaan diapers kain.Pilihan-pilihan dan tindakan-tindakan individual dan rumah tangga dimungkinkan atau dihambat dalam konteks yang lebih besar oleh korporasi dan institusi. Tanpa sadar, kita telah dibenamkan dalam kebiasaan ekonomi sekali pakai (disposable economy) yang sangat konsumtif. Di titik inilah saya merasakan bahwa rumah tangga mesti didukung dalam inisiatif keberlanjutan oleh komunitas, korporasi dan pemerintah. Sebagai contoh, sampah yang diciptakan oleh produk-produk sekali pakai seperti diapers adalah eksternalitas yang disubsidi oleh pembayar pajak, dan tidak dibayarkan untuk perusahaan seperti Pampers dan Huggies. Jika peraturan tentang tanggung jawab perusahaan dapat memaksa mereka untuk mempertanggungjawabkan seluruh siklus hidup produk, maka perusahaan-perusahaan ini dapat dimotivasi untuk membuat diapers mereka lebih biodegradable atau lebih mudah untuk didaur ulang.Alternatif lainnya adalah menyediakan dukungan institusional dan pemerintahan yang lebih baik agar rumah tangga-rumah tangga menjadi lebih sustainabel. Kantor-kantor walikota seperti di Cologne dan Bielefeld Jerman menghitung bahwa setiap bayi menghasilkan sampah 2,5 ton diapers sekali pakai yang setara dengan biaya pembuangan dan pengolahan limbah sebesar $400. Mereka mulai menyediakan kredit sebesar $50 bagi setiap keluarga untuk pembelian diapers celana dan laju penggunaan diapers celana tersebut meningkat drastis hingga mencapai angka 40% pengguna. Di Seattle, “Seattle Solid Waste” memiliki program yang mensubsidi diapers celana untuk keluarga-keluarga berpenghasilan rendah. Di kota Vancouver, masyarakat mengirim sampah 18000 ton diapers sekali pakai ke TPA setiap tahunnya; diapers merupakan 2% dari total sampah padat kota tersebut. Inisiatif yang mengikuti kebijaksanaan kepala daerah Seattle dan beberapa kota di Jerman akan membantu kota Vancouver dan banyak kota besar lainnya di dunia untuk menurunkan jumlah sampah berbahaya tersebut secara signifikan.
- Dampak Pencemaran Lingkungan Diapers (bag. akhir)Oleh Adrienne KinzelKesimpulan
(terjemahan dari www.sfu.ca/dialog/undergrad/pdfs/0602-Kinzel_Adrienne.pdf)Terdapat sejumlah argumentasi moral bagi para orang tua untuk menjatuhkan pilihan pada produk ramah lingkungan seperti diapers celana. Keberlanjutan lingkungan kita sangat berkaitan dengan bagaimana cara kita membesarkan anak. Sistem nilai itulah yang akan diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya.Kita semua ingin membesarkan anak dalam lingkungan yang sehat dan aman, tetapi kesempatan itu dapat berkurang atau hilang sama sekali dengan adanya polusi, penggundulan hutan, pemanasan global, over konsumsi, pemakaian bahan bakar fossil dan sumber daya tak terbarukan lainnya. Tidaklah masuk akal bila praktek-praktek pemeliharaan anak juga berkontribusi terhadap masalah lingkungan yang tak kalah peliknya. Para orang tua memiliki kesempatan untuk mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang contoh-contoh bagaimana memelihara lingkungan dengan membangun kebudayaan ramah lingkungan. Kita ingin agar anak-anak kita tidak hanya memelihara lingkungannya dengan baik, tetapi juga merawat buminya secara keseluruhan dengan baik. Pilihan-pilihan rumah tangga seperti diapers celana dapat membawa perubahan ke arah tersebut.Pada saat terdapat begitu banyak alasan bagi orang tua untuk memilih diapers kain daripada diapers sekali pakai, tetap saja sulit untuk membuat pilihan ramah lingkungan bagi orang tua, khususnya bagi mereka yang sudah kelelahan bekerja mencari nafkah. Saya percaya bahwa tanggung jawab ini seharusnya tidak hanya diletakkan pada pundak orang tua. Perdebatan antara diapers celana versus diapers sekali pakai merupakan persoalan yang terdiri dari faktor-faktor sosial, ekonomi dan lingkungan yang lebih luas. Pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh diapers sekali pakai sangatlah besar dan mesti ada tanggung jawab korporasi terhadap sampah yang mereka ciptakan. Dinas kebersihan dan pemerintah daerah dapat memberikan insentif untuk menolong rumah tangga-rumah tangga membuat pilihan ramah lingkungan. Kelompok-kelompok masyarakat dapat memberikan pendidikan, penyadaran dan dukungan bagi para orangtua untuk membuat pilihan ramah lingkungan.Dalam komunitas saya, sebagian besar orang tua yang saya beritahu seluk beluk tentang diapers telah membesarkan hati saya dengan menggunakan diapers kain dan mengatakan bahwa hal ini tidak memberikan beban tambahan. Pesan ini sangatlah penting untuk didengar untuk membentengi diri dari derasnya iklan yang ditampilkan oleh perusahaan diapers sekali pakai, yang membuat mereka seolah menjadi standar hidup. - menghilangkan sindroma tumbuh kembang anak dan gangguan kesehatan lainnya yang diakibatkan penggunaan disposable diapers; Anak yang mengenakan diapers kain cenderung untuk belajar pipis di kamar mandi lebih cepat, karena kemampuan kain untuk menyimpan air terbatas yang menyebabkan anak merasakan basah dan tidak nyaman. Karena kemampuan diapers sekali pakai untuk menghilangkan basah pada permukaan, anak-anak tidak akan menyadari kalau mereka sudah pipis, dan hal ini menunda latihan mereka untuk pipis di kamar mandi sampai enam bulan.
- menghemat biaya total yang dibutuhkan untuk pemeliharaan anak hingga usia balita.Berapa banyak pampers yang dibeli seorang ibu untuk bayinya dari mulai usia awal hingga buah hatinya itu terlatih pergi ke kamar mandi sendiri untuk buang air kecil sendiri di malam hari? Dalam sebuah penelitian dinyatakan bahwa tidak kurang dari 500 buah pampers digunakan oleh anak-anak perkotaan dari semenjak bayi hingga mereka menjelang balita.Jumlah ini tentu akan bertambah manakala para orangtua benar-benar ingin memastikan bahwa seprei tempat tidur dan pakaian mereka tidak menjadi najis karena terkena air kencing anaknya yang tidak sepenuhnya mengkonsumsi ASI. Adalah menjadi kebiasaan bagi banyak rumah tangga muslim, manakala bayinya sudah tidak full mendapatkan ASI ibunya atau sudah melewati usia dua tahun, untuk bersikap ekstra hati-hati terhadap pipis bayinya. Kehati-hatian ini sering kali mendorong kebergantungan kepada penggunaan pampers sekali pakai, lebih tinggi dari semestinya. Pampers yang semula hanya dikenakan untuk acara-acara khusus dan saat bepergian, menjadi dikenakan setiap hari, terutama di malam hari.Jika dihitung secara kasar 500 buah pampers seharga 5.000 rupiah, senilai dengan pengeluaran sebesar 2,5 juta rupiah. Angka itu menyusut drastis apabila para orang tua dengan bijak memilih untuk beralih ke penggunaan diapers kain All In One yang multifungsi, seperti Ananndapers ini. Jika mereka tiga kali berganti ukuran sehingga sampai mereka benar-benar mandiri dalam urusan buang air kecil dan buang air besarnya itu, maka dibutuhkan hanya sekitar 12 pieces saja, atau sebesar 270.000 rupiah saja!Belum lagi segudang manfaat lain yang diperoleh dalam jangka panjangnya seperti menghindari pencemaran limbah lingkungan, melepaskan anak dari sindroma terlambat kedewasaan untuk pipis pada tempatnya, bahaya ruam kulit karena bahan kimia dan lain-lain.Sungguh pilihan bijak para orang tua sangat bergantung pada ingatan panjang tentang persoalan ini semua hingga putra-putri Anda besar kelak
- Kami biasa menggunakan pampers sekali pakai atau disposable diapers dari merek-merek terkenal. Sekarang kami hendak beralih ke diapers kain. Apakah daya serap dan daya tahan bocor Ananndapers dapat menyamai pampers yang biasa kami pakai? jawab:Tentu saja tidak. Anda tidak fair jika membandingkan kualitas disposable diapers yang menggunakan bahan gel dan resin kimiawi dengan diapers kain.
- Berapa lama/berapa jam Ananndapers dapat digunakan oleh anak kami sebelum kami mesti menggantinya lagi dengan yang baru? jawab:Lamanya penggunaan Ananndapers tentu sangat bervariasi dan tidak mungkin distandarkan. Ada yang mengatakan bisa sampai empat jam, ada yang tiga jam dan ada pula yang hanya dua jam. Berdasarkan data penelitian kuantitas buang air kecil anak, ada tipe anak yang sering buang air kecil, tapi sedikit-sedikit,dan ada pula yang jarang buang air kecil tapi sekalinya dilakukan, bisa sampai 40 cc!Oleh karenanya, Ananndapers sendiri menggunakan standar volume cairan yang dapat diserap tanpa tumpah, sekalipun posisi diapersnya sangat miring! Dari rata-rata standar pengujian kami, baik Ananndapers tipe celana maupun tipe kain perekat, kemampuan serap tanpa bocornya sekitar 100 mL. Sedangkan kemampuan daya serap rata-rata produk kompetitor kami hanya setengahnya saja. Bahkan, untuk Ananndapers edisi ekstra serap, daya serapnya bisa ditingkatkan hingga 135 m
- Apa semua jenis Ananndapers selalu menggunakan kain lidah? Apa kegunaan kain lidah pada Ananndapers? Apa bedanya kain lidah dengan insertion cloth atau kain dumpel pengisi diapers kain? jawab:Ananndapers yang menggunakan kain lidah hanya ekstra serap dan super slim. Kegunaan utamanya adalah untuk menutup rapat daerah kemaluan anak dan memaksimalkan penyerapan tanpa bocor. Berbeda dengan sistem insertion cloth pada banyak diapers dengan brand internasional, sistem kain berlidah ini tidak merepotkan para orang tua dengan proses pemakaian, penggantian dan pencuciannya. Selain itu, sistem kain lidah ini telah didesain dengan faktor kelengkungan yang tepat sehingga cairan akan selalu mengisi bagian bawah dulu dan tidak meluber ke samping seperti halnya sistem dumpel.
- Apa bedanya Ananndapers diapers sistem karet, snaps dan sistem velcro? jawab:Sistem snaps atau banyak kancing/benik biasanya digunakan agar diapers lebih rapat menutup dan dibuat all size sehingga dapat menghemat stok produsen.Sistem velcro pada umumnya terbuat dari bahan polimer plastik, mampu merekat kuat dan tahan lama. Kini sistem velcro dianggap sebagai sistem terbaik diapers kain karena keawetan daya rekatnya dan fleksibilitas ukuran celananya.sistem kain karet elastis dan lembut. Tapi elastisitas karet tidak bisa selebar velcro atau deretan snap pada diapers umumnya, sehingga kami menyediakan ukuran untuk itu. Masing-masing dengan daerah elastisitas yang sesuai untuk lingkar pinggang tertentu.
- Saya lihat banyak produk diapers kain model celana yang mirip Ananndapers. Contohnya ..... merek ini .... dan ..... merek itu. Apakah keistimewaan Ananndapers model celana dibanding yang lain? jawab:Tentu selalu saja ada kemiripan. Dan secara fungsi juga bisa sama bagusnya. Tetapi coba diperhatikan lebih jauh pada desain celananya. Jika ditinjau dari foto saja, sudah tampak bahwa banyak diapers kain model celana yang kurang memperhatikan faktor kecekungan celana yang ideal bagi penyerapan cairan. Sering kali orang berpikir, asal diapers kain dapat ditutup rapat-rapat pada badan bayinya, pasti tidak akan terjadi kebocoran. Pemikiran itu jelas kurang berdasar. Daya serap cairan itu tidak hanya ditentukan oleh kerapatan celana, tetapi juga oleh penyebaran cairan dari daerah kemaluan ke seluruh permukaan kain. Apabila cairan begitu mudah mengalir ke samping-samping, maka serapat apapun juga, pasti akan terjadi kebocoran. Hal itulah yang menjadi perhatian utama dalam desain Ananndapers.
- Diapers kain yang kami pakai tidak pernah berumur lebih dari empat bulan. Kalau tidak sobek kain di daerah velcro atau kancingnya, juga sobek karena proses pencucian. Apakah Ananndapers juga demikian? Seawet apakah penggunaan Ananndapers? Jawab: Ananndapers didesain dengan filosofi tentang keawetan bahan dari sejak awal. Banyak jenis diapers kain, bahkan beberapa di antaranya brand internasional, hanya mementingkan indahnya penampilan dan kenyamanan saja, tanpa memperhitungkan kekuatan bahan dalam proses desainnya.Desain diapers kain yang berumur panjang itu mempersyaratkan tidak adanya perlakuan keras/berlebihan dalam pemasangan, pelepasan dan pencuciannya, yang dapat berakibat pada koyaknya kain. Semua syarat itu dipenuhi oleh Ananndapers. Karena sejak awal dirancang terbebas dari kancing/benik (snap), velcro (plastik bahan perekat) dan insertion cloth, maka proses pemasangan, pelepasan dan pencuciannya pun menjadi mudah. Jauh dari resiko koyaknya bahan kain.Berdasarkan testimoni pengguna kami, Ananndapers yang telah selesai dikenakan oleh putra pertama mereka dapat diwariskan ke adik-adiknya dalam keadaan tetap sama baiknya. Hal tersebut hampir mustahil dijumpai pada diapers kain merek lainnya.
Hati-hati terhadap Produk Tiruan
yang Berkualitas Rendah dan Berbahaya bagi Kesehatan Anak!
- Keseluruhan produknya menggunakan bahan yang sangat murah, tetapi yang penting tetap berpenampilan cantik.
- Agar dapat dijual semurah mungkin, produk tiruan ini menggunakan bahan baku sebagian besar dari bahan kaos polyester, yang panas dan tidak mampu menyerap panas dan keringat di kulit bayi.
- Bahan plastik selalu menjadi pilihan utama bagi produsen cloth diapers abal-abal, karena harganya sangat murah, dan nyaris tidak menambah biaya produksi sama sekali.
- Untuk menyembunyikan kehadirannya, maka bahan plastik itu justru selalu diletakkan di bagian dalam dari cloth diapers, bukan di bagian luarnya! Mengapa demikian? Seperti diketahui oleh semua orang, bahan plastik sangat rentan terhadap perlakuan panas, seperti penyetrikaan dan penjemuran yang berlebihan. Untuk mencegah terjadinya kerusakan yang sangat cepat, maka satu-satunya jalan adalah dengan menyembunyikan bahan plastik di bagian dalam cloth diapers.
- Bagaimana bahaya plastik bila kontak langsung dengan kulit bayi Anda? Tidak dapat diramalkan apa yang terjadi. Seperti halnya bahan polymer lain yang digunakan pada disposable diapers, maka gesekan bahan plastik yang digenangi cairan urin pada kulit bayi Anda akan berdampak sangat buruk bagi kesehatannya!
- Upaya cloth diapers abal-abal untuk membuat produknya semurah mungkin tidak berhenti sampai di situ. Kain paling utama dalam cloth diapers, yaitu kain insert yang berfungsi untuk memaksimalkan penyerapan urin, diganti dengan bahan kain busa dacron seperti yang digunakan di dalam boneka atau alas tidur pada umumnya!
- Dari penampakan sekilas, kain insert berisi busa dacron ini tampak mulus, empuk dan padat berisi bila disentuh oleh tangan. Namun, berdasarkan pengujian kami, air sebanyak 20 CC saja (yaitu volume urin pertama kali bayi) sudah tidak mampu ditahan sama sekali olehnya! Sungguh ceroboh, kain insert yang semestinya memerankan fungsi sangat vital itu digantikan oleh kain busa yang manis bentuknya tapi sama sekali tidak mampu menyerap cairan!
- ANANNDAPERS NEWBORN
- ANANNDAPERS TRAINING PAINTS
- ANANNDAPERS EKSTRA SERAP
- ANANNDAPERS SUPER SERAP VELCRO
- ANANNDAPERS SUPER SERAP - REBORN
- ANANNDAPERS LANSIA/DEWASA/MANULA
- ANANNDAPERS REBORN HARDCORE
- ANANNDAPAD - BREASTPAD
- ANANNDA WASHABLE MENSTRUAL PAD / SANITARY NAPKIN
- ANANNDA PANTYLINER
- INSERT MIKROFIBER
- INSERT ANANNDAPERS LANSIA
- BEDONG INSTAN
- BABY WRAP
- BABY SIMPLE WRAP
- BABY SHOES
- BABY WALKER
- PREGNANCY SUPPORT BELT
- SLIMMING BELT, GURITA MODERN PASCA MELAHIRKAN
- WET BAG
- TOY BAG
- NURSING COVER
- TANKTOP MENYUSUI
- MANSET MENYUSUI
- GAMIS TANKTOP MENYUSUI
- GAMIS MANSET MENYUSUI
- SAFETY RIDER
- SLEEPING BAG
- WASHABLE UNDERPADS